Seperti diketahui, pada awal April, Trump menerapkan tarif 25% untuk semua mobil dan suku cadang mobil yang diimpor ke AS. Hal itu sebuah langkah yang mendorong merek-merek mewah Inggris seperti Aston Martin dan Jaguar Land Rover untuk menghentikan sementara pengiriman ke AS.
Namun, pada awal Mei, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengurangi pungutan yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS pada mobil-mobil Inggris menjadi 10% untuk 100.000 mobil pertama yang diimpor setiap tahun.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pada saat itu pengurangan tarif mobil akan menghemat ratusan juta poundsterling per tahun untuk Jaguar Land Rover saja.
Sementara Kepala Eksekutif SMMT Mike Hawes mengatakan, meskipun tahun 2025 telah terbukti menjadi tahun yang sangat menantang bagi produksi otomotif Inggris, ada awal dari beberapa optimisme untuk masa depan.
"Kesepakatan perdagangan yang dikonfirmasi dengan pasar-pasar penting, terutama AS dan hubungan yang lebih positif dengan Uni Eropa, serta strategi pemerintah dalam industri dan perdagangan yang mengakui peran penting sektor ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, akan membantu pemulihan," ujar Hawes.
Sektor otomotif diakui sebagai ruang mesin perdagangan internasional Inggris. Tahun lalu, misalnya, Inggris mengekspor mobil senilai 9 miliar poundsterling (US$12,36 miliar) ke Amerika Serikat, menyumbang lebih dari 27% dari total ekspor Inggris.
SMMT mencatat, sejauh ini tahun ini, total produksi kendaraan Inggris turun 12,9% dari tahun 2024 menjadi 348.226 unit. Ini berarti total produksi kendaraan telah jatuh ke level terendah sejak 1953.
0 Komentar